Rasionalisme dan Idealisme
Bahasa dan Sastra Inggris, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Abstrak
Rasionalisme ßà Idealisme: suatu aliran filsafat yang cara pandangnya sama dengan rasionalisme
Rasionalisme adalah aliran filsafat yang sangat mementingkan akal (rasio). Dalam akal (rasio) terdapat ide-ide dan dengan ide tersebut seorang dapat membangun ilmu pengetahuan tanpa menghiraukan realitas diluar akal (rasio). Semakin lama manusia semakin menaruh kepercayaan yang besar terhadap kemampuan akal, bahkan diyakini bahwa dengan kemampuan akal segala macam persoalan dapat dijelaskan, semua permasalahan dapat dipahami dan dipecahkan termasuk seluruh masalah kemanusiaan.
Pada zaman modern filsafat, tokoh pertama rasionalisme adalah Rene Descartes (1595-1650). Tokoh rasionalisme lainnya adalah Baruch Spinoza (1632-1677) dan Gottfried Wilhelm Leibniz(1646-1716). Descartes dianggap sebagai Bapak Filsafat modern. Menurut Bertrand Russel, kata “Bapak” pantas diberikan kepada Descartes karena dialah orang pertama pada zaman modern itu yang membangun filsafat berdasarkan atas keyakinan diri sendiri yang dihasilkan oleh pengetahuan akliah.
Keyword
Rasionalisme, idealisme.
I. Pendahulan
Secara etimologis Rasionalisme berasal dari kata bahasa Inggris yaitu rationalism. Kata ini berakar dari kata Latin yaitu ratio yang berarti “Akal”. A.R Lacey menambahkan bahwa berdasarkan akar katanya Rasionalisme adalah sebuah pandangan yang berpegangan bahwa akal merupakan sumber bagi pengetahuan dan pembenaran. Sementara itu, secara etimologis, aliran ini dipandang sebagai yang berpegang pada prinsip bahwa akal harus diberi peranan utama dalam penjelasan. Ia menekankan akal (rasio) sebagai sumber utama pengetahuan, mendahului atau unggul dan bebas (terlepas) dari pengamatan inderawi.
II. Jenis Idealisme
Kaum idealisme dibedakan menjadi 4 kelompok:
a. Idealisme Subyektif
Idealisme disebut juga fenomentalisme, karena menekankan pada aspek mental Menurut kaum ini apa yang ada di sekitar kita itu adalah pikiran/ide/akal/konsep, artinya apa yang ada sebetulnya tidak ada.
b. Idealisme Obyektif
Apa yang dipikirkan, itu yang kemudian ada. Pikiran meneruskan apa yang ada disekitarnya sehingga menjadi nilai.
c. Idealisme Personal
Pentingnya ketertiban objektif dalam alam semesta.
d. Idealisme Pranphysis
Manusia menghendaki ketertiban yang sempurna, dan kesempurnaan itu yang diharapkan manusia. Tuhan merupakan satu-satunya yang sempurna.
Jadi menurut pemahaman saya Realisme dan Idealisme sama-sama menganggap akal sebagai sesuatu yang penting dalam kehidupan. Karena dari akal itulah ide-ide muncul dan timbul. Akal juga dianggap sebagai sesuatu yang real artinya dengan akal suatu kehidupan dapat berjalan sesuai dengan kenyataan.
II. Referensi
Suriasumantri, Jujun S. 2007. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.pdf
http://rachmawatiretno.blogspot.com/2013/01/filsafat-ilmu-rasionalisme.html
Disunting pada tanggal 31 Oktober 2014
http://riduan-blog.blogspot.com/2012/01/rasionalisme-empirisme-kritisisme.html/=1
Disunting pada tanggal 31 Oktober 2014
No comments:
Post a Comment